Saya lupa, pada hari ini tanggal 14 Agustus 2017 diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia. Padahal Pramuka sepertinya kegiatan yang sangat membekas dihati saya. Bagaimana tidak? Semenjak SD saya sudah akrab dengan kepramukaan bahkan sewaktu SMA sering mengikuti kegiatan pramuka meskipun hanya sampai tingkat propinsi.
Akhirnya saya membuat artikel tentang sejarah pramuka Indonesia agar tidak lupa, setidaknya pernah menulis tentang sesuatu yang banyak kenangan bagi saya yaitu PRAMUKA.
Ada yang membekas saat pembina pramuka bertanya, “Apakah arti pramuka?” Banyak yang menjawab, “Praja muda karana”. Pembina balik bertanya, “apakah arti praja muda karana?” dijawab lagi “ya.. itu pramuka..”
Jawaban yang ngawur karena Praja muda karana adalah kepanjangan dari Pramuka, bukan arti sebenarnya. Lalu apa pengertian paramuka? Baca saja di blog saya lainnya.
Terus terang saja, saya ikut pramuka paling senang jika ada kegiatan langsung bukan mendengarkan pelajaran teori saja. Terkadang kegiatan pramuka hanya berlangsung di kelas, nah ini yang saya suka, maunya di lapangan memberi teori langsung praktek.
Akibatnya, saya nggak tahu hari pramuka diperingati pada tanggal 14 Agustus setiap tahun. Sekarang pun saya lupa dasa darma, tri satya pramuka dan lain sebagainya.
Pengalaman Ikut Pramuka
Sewaktu masih pramuka siaga, hampir setiap minggu ada kegiatan. Sehingga sering kali bermain pramuka-pramuka-an sewaktu SD. Mulai membuat jejak hingga membuat gubuk di atas pohon. Sering kali kemah di halaman rumah dan malam harinya menjelajah bersama teman sepermainan. Ah mengingat masa kecil bikin tersenyum sendiri… 🙂
Kegiatan pramuka semakin menarik saat SMA. Entah banyak anggota pramuka sekolah saya yang cantik-cantik atau memang saya suka petualang, sering kali kegiatan pramuka saya ikuti. Mulai latihan rutin hingga mengikuti jambore pramuka.
Satu lagi yang banyak memberikan pengalaman berharga dari mengikuti kegiatan kepramukaan adalah bergabung dengan saka (satuan karya) wanabakti dari perhutani. Wilayah Perum perhutani Banyuwangi cukup luas sehingga sering kali pramuka saka wanabakti dilibatkan dalam kegiatan perhutani mulai tanam, perawatan hingga penebangan.
Kegiatan di hutan sangat asyik apalagi didampingi oleh petugas perhutani sehingga tahu banyak tentang hutan. Akhirnya Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi seakan jadi tempat “bermain” karena seringnya dikunjungi. Benar-benar jadi “orang hutan” karena ikut Pramuka.
Ikut pramuka pun menjadikan banyak mendapat teman dari gudep sekolah dan kota lain. Beberapa kali ikut jambore kabupaten dan propinsi menjadikan banyak ilmu, pengalaman serta teman. Sayangnya saya banyak lupa dengan teman-teman pramuka baru tersebut (kecuali teman sekolah).
Hanya saja, kegiatan pramuka berhenti saat saya kuliah. Meskipun ada pramuka merupakan salah satu kegiatan mahasiswa di kampus, namun saya memilih ikut kegiatan lain.
Salam Pramuka