Untuk kamu yang ingin mengambil pendidikan lanjutan ke luar negeri, tapi belum yakin dengan kemampuan bahasa dan pengetahuan budayanya, bisa mencoba Aupair Jerman terlebih dahulu.
Aupair adalah sebuah program kerja untuk anak muda yang juga bisa disebut sebagai pertukaran budaya. Hal itu karena Aupair memungkinkan kita untuk mendapatkan gaji dalam tiap bulannya.
Meskipun ada pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi akan ada banyak waktu luang untuk belajar budaya.
Gambaran Aupair Jerman
Kesepakatan kerja Aupair Jerman dimulai dari sebuah keluarga (yang biasanya memiliki anak kecil) untuk mencari pendamping anak.
Kemudian pekerja Aupair yang lazimnya berasal dari negara lain akan mengajukan diri untuk menjadi pendamping anak.
Oleh sebab itu, kebanyakan tugas dari pekerja Aupair adalah hal-hal yang tidak jauh dari kegiatan anak-anak di keluarga tersebut.
Karena kebutuhan keluarga tersebut adalah mencari pendamping untuk anak mereka, maka sudah tentu pekerja Aupair yang diharapkan adalah orang yang menyukai anak-anak.
Tidak heran jika pekerja Aupair yang banyak diterima adalah perempuan. Selain itu, kriteria umum yang diterima sebagai pekerja Aupair adalah sebagai berikut.
- Berusia 18 tahun hingga 25 tahun dan berstatus belum menikah.
- Tidak memiliki riwayat penyakit berat atau menular.
- Menyukai dunia anak-anak.
- Memiliki kemampuan bahasa yang digunakan oleh warga tersebut.
- Menyukai kegiatan sosial dan membagi pelajaran budaya kepada anak kandung keluarga tersebut.
Secara umum, sebuah keluarga yang membutuhkan pekerja Aupair akan menerima seseorang yang melamar dengan kompetensi di atas.
Akan tetapi, tidak jarang juga sebuah keluarga yang mencari pekerja Aupair berdasarkan latar belakang budayanya. Misalnya, sebuah keluarga yang ingin mengajari anaknya tentang budaya India maka hanya akan menerima pekerja Aupair dari India.
Peraturan Kerja Aupair
Di beberapa negara, terutama Eropa, pekerja Aupair memiliki hukum yang resmi. Oleh sebab itu aturan bekerja hingga upah yang diberikan secara umum diberlakukan. Beberapa peraturan yang harus dilakukan dan diterima oleh pekerja Aupair adalah sebagai berikut.
1. Bekerja hanya selama 30 jam dalam seminggu atau 6 jam setiap harinya. Meskipun begitu, pekerja Aupair umumnya tidak mendapat peraturan ini secara tepat. Hal itu tidak merugikan selama pekerja Aupair masih memiliki akses terhadap pembelajaran budaya.
2. Karena pekerja Aupair dianggap sebagai anak angkat, maka pekerjaan rumah ringan bisa dilakukan walaupun bukan menjadi kewajiban. Hal ini menjadi pelanggaran apabila diwajibkan oleh keluarga tersebut.
3. Selain mendapatkan uang saku (yang jumlahnya setara dengan gaji pekerja Indonesia dalam sebulan)
Pekerja Aupair juga berhak mendapatkan fasilitas tiket untuk berangkat dan pulang ke negara asal. Beberapa keluarga bahkan bersedia untuk menanggung kursus bahasa supaya dapat berkomunikasi dengan mudah.
Tugas Aupair Secara Umum
Ada beberapa tugas yang harus dilakukan oleh Aupair. Hal tersebut sebenarnya bisa tertuang dalam kesepakatan awal sebelum keberangkatan, tetapi secara umum adalah sebagai berikut.
- Menyiapkan pakaian untuk anak-anak dan membangunkannya ketika pagi hari.
- Mengantarkan dan menjemput anak dari sekolah.
- Menemani anak-anak bermain dan memastikan jam istirahatnya cukup.
- Kegiatan dengan anak-anak tersebut biasanya juga bisa diselingi dengan berbelanja bahan makanan atau mengambil paket titipan dari ibu rumah tangga di keluarga tersebut.
Selama melakukan tugas-tugasnya, Anda akan memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat dan budaya di negara Jerman tersebut.
Hal inilah yang dirasakan akan menguntungkan bagi mahasiswa yang mempersiapkan tahun pendidikannya.
Penjelasan Aupair Jerman, Peraturan Hingga Tugasnya.
